Beban Puncak Listrik Jawa-Bali Tembus 24.258 MW

Pertumbuhan beban puncak listrik menandakan semakin tingginya pemakaian listrik oleh konsumen, termasuk konsumen industri. Jumlah pelanggan juga terus bertambah. Penambahan jumlah pelanggan hingga triwulan III 2015 mencapai 2,8 juta, setara dengan penambahan daya tersambung sebesar 4.858 Mega Volt Ampere (MVA).
Kenaikan beban listrik diprediksi diantaranya juga karena faktor cuaca. Selama beberapa hari terakhir memang kondisi cuaca sangat panas sehingga memicu orang untuk menyalakan pendingin udara (AC) lebih lama. Dalam rumah tangga AC memang mengkonsumsi listrik paling besar dibanding alat-alat elektronik lainnya.
Jika merunut ke lima tahun terakhir, fenomena beban puncak listrik tertinggi di Sistem Jawa-Bali biasa terjadi setiap akhir tahun, sebagai berikut :
No. | Tanggal | Waktu (WIB) | Beban Puncak Tertinggi (MW) |
1. | 20 Oktober 2010 | 18.00 | 18.100 |
2. | 30 November 2011 | 19.00 | 19.739 |
3. | 15 Oktober 2012 | 18.00 | 21.237 |
4. | 17 Oktober 2013 | 18.30 | 22.567 |
5. | 21 Oktober 2014 | 18.00 | 23.900 |
PLN berkomitmen untuk terus berupaya memenuhi kebutuhan pasokan listrik dengan membangun pembangkit-pembangkit baru, jaringan transmisi dan gardu induk.
Di samping itu, PLN juga menghimbau agar pelanggan lebih peduli dan bijak dalam menggunakan listrik, terutama untuk pemakaian yang bersifat konsumtif. Hal ini bisa dilakukan dengan mematikan alat-alat elektronik, seperti televisi, radio, dan Air Conditioner (AC) yang sedang tidak digunakan. Bijak menggunakan listrik akan menekan pemakaian dan menghemat tagihan listrik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar