Rabu, 30 Desember 2015

Dewan Komisaris PLN


1. Kuntoro Mangkusubroto, Komisaris Utama
. Kuntoro bukan orang baru di pemerintahan maupun BUMN, ia sudah berpengalaman di pemerintahan dan pernah menjadi Dirut PLN. Kuntoro kelahiran Purwokerto, 14 Maret 1947, merupakan Mantan Menteri Pertambangan dan Energi Indonesia (sekarang ESDM) zaman Presiden Soeharto, Mantan Dirut PLN 2000-2001 zaman Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur), Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Indonesia (UKP4) zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Oegroseno2. Oegroseno, Komisaris Independen. Oegroseno menjabat sebagai komisaris mulai tanggal 16 Oktober 2014. Beliau menjabat sebagai Wakil Kepala Polri pada 2013. Pernah menjabat Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Mabes Polri pada 2012. Menjabat Kepala Lembaga Pendidikan Polri pada 2011. Sebagai Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara pada 2010. Menjabat Kadiv Propam Polri pad 2009. Menjabat Kapus Infolahta Div Telematika Polri pada 2006 dan sebagai Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah pada 2005. Beliau telah melalui pendidikan Akademi Kepolisian Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) tahun 1978. Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian tahun 1986. SESPIMPOL tahun 1996. SESPATI III tahun 2002. dan LEMHANAS tahun 2007.

Jarman_3. Jarman, Komisaris
. Jarman menjabat sebagai Komisaris sejak November 2015. Sebelumnya pernah menjadi Komisaris PT PLN (Persero) pada tahun 2012. Tahun 2011 menjabat sebagai Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM setelah sebelumnya menjabat sebagai Asisten Deputi Bidang Energi, Kementerian BUMN (2006-2010). Pernah menjabat sebagai Asisten Deputi Bidang Industri Strategis, Kementerian BUMN (2002-2006), Komisaris PT Indosat Tbk (2008-2011) dan Komisaris PT Bukit Asam (Persero) Tbk (2003-2008). Menyelesaikan pendidikan Strata-1 sebagai Sarjana Listrik dari Universitas Indonesia (1981) kemudian menyelesaikan pendidikan Master of Electrical Power Engineering Rensselaer Polytechnic Institute, USA (1991).
Darmono4. Darmono, Komisaris Independen. Darmono menjabat sebagai komisaris sejak 16 Oktober 2014. Beliau menjabat Komisaris PT. Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (2013-sekarang). Tenaga Pengajar pada Fakultas Hukum UII Yogyakarta, Universitas Trisakti Jakarta dan Universitas Esa Unggul Jakarta (2013-sekarang). Ketua Tim Terpadu Pencari Terpidana dan Tersangka Perkara Tindak Pidana Korupsi (2010-2013). PLT. Jaksa Agung RI (2010). Wakil Jaksa Agung RI (2009-2013). Anggota Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum (2009-2011). Pendidikan beliau adalah Doktor Ilmu Hukum Universitas Padjadjaran Bandung (2010). Pasca Sarjana (S2) Magister Manajemen IPWI Jakarta (2000). Sarjana Hukum UII Yogyakarta (1977)
Andin5. Andin Hadiyanto, Komisaris. Andin Hadiayanto ditunjuk sebagai komisaris sejak Oktober 2012. Hingga kini beliau juga menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional (2013-sekarang). Di Kementerian Keuangan beliau juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (2012), Kepala Pusat Kebijakan Kerja Sama Internasional Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (2009-2011). Beliau juga pernah menjabat Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Perdagangan ( 2006-2009), Kepala Bidang Analisa Sektor Riil Pusat Analisa Ekonomi Makro Badan Analisa Fiskal ( 2001-2005), dan Asisten Peneliti dan Pengajar pada Graduate School of International Development, Nagoya Univercity, Nagoya, Japan ( 1997-1999). Beliau meraih gelar Sarjana bidang Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada di tahun 1989, dilanjutkan dengan gelar Master of Economic dari Universitas Nagoya, Jepang di tahun 1997 dan Doctor in Economic juga dari Universitas Nagoya, Jepang di tahun 2000.
Budiman6. Budiman, Komisaris. Beliau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (2013 – 2014), Sekjen Kemenhan (2013), Wakil KASAD tahun (2011), Dankodiklat TNI AD (2010), Pangdam IV/Diponegoro (2009), Perwira Staf Ahli Tingkat III Bidang Polkamnas dan Sesmil Setneg (2008), Dirjakstra Ditjen Strahan Dephan (2008), Danrem 061/Surya Kencana Kodam III/Siliwangi (2003), Paban II/Bindik Spersad (2002), Komandan Pusdikzi Bogor (1999), Koorspri KSAD (1998), Sespri KSAD (1998), Sespri Wakil KSAD (1997), Pabadya-2/Latgab Panan-II/Sopsad (1996), Danyon Zipur-10 Kostrad (1995), Kazi Kopassus (1994), Danden Zipur-6/Kodam VI Tanjung Pura (1990), Kasi Siapsat Bagbinsat Ditziad (1989), Dan Kotakta Yontar Remaja (1988), Pasiops Yon Dewasa Tarsis Akmil (1984), Dankitar Akabri Darat (1983), Danki-A Yonzipur-3 Kodam III/Siliwangi (1981), Danton Yonzipur-3 Kodam III/Siliwangi (1979). Beliau lulusan Akabri tahun 1978.
Harry Susetyo7. Harry Susetyo Nugroho, Komisaris. Harry Susetyo ditunjuk sebagai Komisaris sejak April 2013. Hingga kini beliau juga menjabat sebagai Staf Ahli Tata Kelola Kementerian BUMN (2010-sekarang). Beliau juga pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Usaha Logistik dan Pariwisata, Kementerian BUMN ( 2005-2010), Komisaris PT Pertamina (Persero) (2012-2013), Komisaris Utama PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) (2008-2012), Komisaris Perum Peruri (2007-2012), Komisaris PT Adhi Karya (Persero) Tbk (2007-2012), Asdep Usaha Aneka Industri Lainnya, Kementerian BUMN (2003-2005). Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung di tahun 1980. Dilanjutkan dengan gelar Master Bidang Administrasi Bisnis (Keuangan) dari University of Denver, Colorado, Amerika Serikat di tahun 1988.
Hasan Basri8. Hasan Bisri, Komisaris. Beliau pernah menjadi anggota BPK RI (2004 – 2014), sebelumnya juga pernah menjabat Kepala Auditorat II.C (2004), Auditor Ahli Madya Sub Auditorat II.B.2 – BPPN (2003), Kepala Sub Auditorat II.B.2 – BPPN di BPK RI Jakarta (2001 – 2004), Kepala Sub Auditorat II.A.1 di BPK RI Jakarta (1999 – 2001), Kasub Bidang Litbang Fiskal di BPK RI Jakarta (1994 – 1999), Pemeriksa Muda Auditorat ODIT E (1988), Penilik Auditorat ODIT E (1986), Penilik Auditorat ODIT A (1986), Verifikatur Auditorat ODIT A di BPK RI Jakarta (1981), Verifikatur bagian Konsultasi dan Bantuan Hukum (1981), Kepala Unit Pemeriksa Sub Bagian Pemberhentian (1980), Administrasi Umum Sub Bagian Konsultasi Hukum I (1977).
Aloysius K9. Aloysius K. Ro, Komisaris. Beliau menjabat sebagai Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha, Kementerian BUMN, pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Antam (Persero) Tbk., menjabat Direktur Eksekutif PT Danareksa (Persero), Tim Asistensi Menteri Keuangan, dan berbagai jabatan serta posisi di Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan. Meraih gelar MBA-Finance dari University of Illinois Urbana-Champaign, IL dan Ph.D-Finance dari University of Kentucky Lexington, KY.

Selasa, 29 Desember 2015

Laporan Keuangan PT PLN (Persero) Triwulan III 2015

Meningkatkan Efisiensi Dalam Turbulensi Nilai Tukar Rupiah
(Jakarta, 16/10/2015) PT PLN (Persero) telah menerbitkan laporan keuangan Triwulan III tahun 2015 (tidak diaudit) dengan perbandingan laporan posisi keuangan 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013.
Pendapatan penjualan tenaga listrik PT PLN (Persero) pada Triwulan III 2015 mengalami kenaikan sebesar Rp20,7 triliun atau 15,56% sehingga menjadi Rp153,9 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp133,3 triliun. Pertumbuhan pendapatan ini berasal dari kenaikan volume penjualan kWh menjadi sebesar 149,7 Terra Watt hour (TWh) atau naik 1,94% dibanding dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 146,8 TWh, serta adanya kenaikan harga jual rata-rata dari sebesar Rp 910,61/KWh menjadi Rp1.036,16/KWh.
Jumlah pelanggan yang dilayani perusahaan pada akhir Triwulan III 2015 mencapai 60,3 juta pelanggan atau naik 13,78% dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu 56,5 juta pelanggan. Bertambahnya jumlah pelanggan ini juga mendorong kenaikan rasio elektrifikasi nasional yaitu dari 82,9% pada September 2014 menjadi 87,3% pada September 2015.
Perusahaan dapat melakukan efisiensi sehingga subsidi listrik pada Triwulan III 2015 turun sebesar Rp37,28 triliun menjadi sebesar Rp45,9 triliun dibandingkan Triwulan III 2014 sebesar Rp83,35 triliun.
Meskipun volume penjualan meningkat, namun beban usaha perusahaan turun sebesar Rp13,3 triliun atau 7,45% menjadi Rp164,7 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp177,9 triliun. Penurunan ini terjadi karena program efisiensi yang terus dilakukan perusahaan antara lain melalui substitusi penggunaan bahan bakar minyak/BBM dengan penggunaan batubara/energi primer lain yang lebih murah, dan pengendalian biaya bukan bahan bakar, serta turunnya harga komoditas energi primer. Efisiensi terbesar terlihat dari berkurangnya biaya BBM sebesar Rp28,46 triliun sehingga pada Triwulan III 2015 menjadi Rp27,4 trilliun atau 50,93% dari tahun sebelumnya Rp55,9 trilliun.
Dengan demikian Laba operasi/usaha Perseroan pada Triwulan III 2015 sebesar Rp41,8 triliun, turun sebesar Rp1,6 triliun atau 3,63% dibanding periode lalu sebesar Rp43,6 triliun. Pada Triwulan III 2015, Perseroan mengalami Rugi bersih sebesar Rp27,4 triliun terutama karena adanya rugi selisih kurs sebesar Rp45,7 trilliun akibat menurunnya nilai tukar Rupiah terhadap USD (kurs Rp/USD per 31 Desember 2014 dan per 30 September 2015 masing masing sebesar Rp12.440 dan Rp14.657).
Dengan diberlakukannya Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 8 mulai tahun 2012, maka sebagian besar transaksi tenaga listrik antara PLN dengan pengembang listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) dicatat seperti transaksi sewa guna usaha. Kondisi ini berdampak pada liabilitas/hutang valas PLN meningkat signifikan dan laba rugi PLN sangat berfluktuasi dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah terhadap valas.
Untuk mengurangi beban operasi akibat mata uang Rupiah terdepresiasi terhadap mata uang asing terutama USD, Perusahaan mulai bulan April 2015 telah melakukan transaksi lindung nilai atas sebagian kewajiban dan hutang usaha dalam valuta asing yang akan jatuh tempo.
Total aset Perseroan bertambah Rp 21,9 triliun dalam 9 bulan ditahun 2015 sehingga menjadi Rp632,9 triliun per 30 September 2015 atau naik 3,59% dibanding 31 Desember 2014 sebesar Rp611,1 triliun. Kenaikan total aset ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan asset operasional ketenagalistrikan sebesar Rp12,7 triliun (5,68 % ) sehingga menjadi Rp549,5 triliun, sejalan dengan adanya investasi terutama pada proyek pembangkit dan transmisi.
Laporan Keuangan tahun 2013 dan 2014 disajikan kembali atas penerapan PSAK 24: Imbalan Kerja yang menyebabkan perusahaan merubah kebijakan pengakuan keuntungan/kerugian aktuaria yang sebelumnya menggunakan pendekatan koridor (corridor approach) menjadi pendekatan pendapatan komprehensif lain (other comprehensif income/OCI). Dengan perubahan ini, keuntungan/kerugian aktuaria yang semula diamortisasi (atas jumlah diatas koridor) menjadi diakui seluruhnya pada OCI tahun berjalan.

PLN area Bekasi: ‘Dalam Kondisi Apapun Siap Siaga 24 Jam Nonstop Untuk Konsumen’


Manager Area Bekasi PT PLN (Persero) Moch. Alndy Adchaminoerdin
Manager Area Bekasi PT PLN (Persero) Moch. Andy Adchaminoerdin
BERITABEKASI.CO.ID, BEKASI TIMUR – Memasuki musim penghujan di bulan Februari 2015 ini, PT PLN (Persero) Area Bekasi jalan Cut Meutia no 44, Margahayu, Bekasi Timur, mengambil langkah antisipasi dengan membentuk tim penanggulangan bencana guna dapat bereaksi cepat apabila gardu listrik yang terdapat di titik – titik wilayah yang berpotensi terendam banjir. Hal tersebut diungkapkan oleh Manager Area Bekasi PT PLN (Persero) Moch. Andy Adchaminoerdin, Kamis (12/02/2015).
Andy menuturkan, curah hujan di Kota Bekasi yang cukup tinggi tentunya membuat PLN area Bekasi harus melakukan persiapan – persiapan guna meminimalisir hal – hal yang tidak diinginkan.
“Guna mengantisipasi dampak banjir, kami sudah membentuk tim penanggulangan bencana yang melibatkan seluruh karyawan dengan dikomandoi oleh beberapa petugas tertentu yang siap siaga selama 24 jam nonstop melayani konsumen,” ucap lelaki tinggi berkacamata kepada beritabekasi.co.id.
Andy mengaku pihaknya sudah mengantongi titik -titik wilayah yang berpotensi terkena banjir baik itu di Kota maupun di Kabupaten Bekasi.
“Kami akan siaga penuh di wilayah rawan banjir seperti Jatiasih, Perum Dosen IKIP, Pondok Mitra lestari, Waringin, Cikarang dan wilayah lainnya yang terindikasi akan banjir dengan menyiagakan unit – unit di masing – masing rayon dengan membuat posko – posko banjir, terkait hal tersebut  PLN area Bekasi terus berkoordinasi dengan instansi – instansi terkait lainnya,” katanya.
Menurutnya, saat ini pihaknya sedang melakukan investigasi terus menerus dengan melakukan pemeliharaan dan tindakan preventif dengan tidak mau menunggu terjadinya gangguan, agar sebelum gangguan terjadi, pihaknya sudah terlebih dahulu ke lapangan.
“Bekasi dengan total 272 jalur penyulang, jumlah gangguan pasti ada,  akan tetapi diakuinya tidak sebesar seperti yang dibayangkan, walau begitu tetap harus waspada, disisi eksternal PLN area Bekasi sudah berkoordinasi dengan Garnisun, Kodim 0507/Bekasi, Polresta Bekasi Kota dan Kabupaten, ” jelasnya.
PLN area Bekasi lanjutnya, akan terus siaga dalam antisipasi hujan lebat  yang diprediksikan saat jelang perayaan imlek yang sebentar lagi tiba.
“Saat ini PLN area Bekasi sedang fokus dan melakukan siaga penuh karena kita meyakini saat jelang perayaan imlek curah hujan akan besar dan untuk mengantisipasinya kita menurunkan 18 tim yang tersebar di masing – masing rayon,” lanjutnya.
Agenda – agenda tersebut diatas ungkapnya, termasuk ke dalam program tiga bulan kedepan yang dicanangkan, meskipun dalam kondisi  hujan, angin dan petir diharapkan PLN area Bekasi harus tetap handal.
“Apapun kondisi kita, sudah menjadi kewajiban PLN untuk memberikan yang terbaik untuk konsumen, pesan yang selalu saya sampaikan kepada tim adalah, kita harus bekerja dimulai dari sekarang ketimbang sudah terjadi masalah baru bekerja, dipastikan nantinya akan lebih sulit dalam mengatasinya,” pungkas Andy yang belum genap satu bulan menjabat sebagai Manager PLN area Bekasi menggantikan Hari Santoso yang saat ini mengemban tugas di PLN Purwakarta. (ton)

Beban Puncak Listrik Jawa-Bali Tembus 24.258 MW

(Jakarta, 6 November 2015) – Beban puncak listrik di sistem kelistrikan Jawa-Bali mencapai angka 24.258 MW. Beban tertinggi ini terjadi pada Kamis, 5 November 2015 pukul 18.00 WIB. Angka ini mengalahkan rekor beban puncak yang terjadi sehari sebelumnya, yaitu sebesar 24.058 MW pada Rabu, 4 November 2015 pukul 18.00 WIB.
Pertumbuhan beban puncak listrik menandakan semakin tingginya pemakaian listrik oleh konsumen, termasuk konsumen industri. Jumlah pelanggan juga terus bertambah. Penambahan jumlah pelanggan hingga triwulan III 2015 mencapai 2,8 juta, setara dengan penambahan daya tersambung sebesar 4.858  Mega Volt Ampere (MVA).
Kenaikan beban listrik diprediksi diantaranya juga karena faktor cuaca. Selama beberapa hari terakhir memang kondisi cuaca sangat panas sehingga memicu orang untuk menyalakan pendingin udara (AC) lebih lama. Dalam rumah tangga AC memang mengkonsumsi listrik paling besar dibanding alat-alat elektronik lainnya.
Jika merunut ke lima tahun terakhir, fenomena beban puncak listrik tertinggi di Sistem Jawa-Bali biasa terjadi setiap akhir tahun, sebagai berikut :
No. Tanggal Waktu (WIB) Beban Puncak Tertinggi (MW)
1. 20 Oktober 2010 18.00 18.100
2. 30 November 2011 19.00 19.739
3. 15 Oktober 2012 18.00 21.237
4. 17 Oktober 2013 18.30 22.567
5. 21 Oktober 2014 18.00 23.900

PLN berkomitmen untuk terus berupaya memenuhi kebutuhan pasokan listrik dengan membangun pembangkit-pembangkit baru, jaringan transmisi dan gardu induk.
Di samping itu, PLN juga menghimbau agar pelanggan lebih peduli dan bijak dalam menggunakan listrik, terutama untuk pemakaian yang bersifat konsumtif. Hal ini bisa dilakukan dengan mematikan alat-alat elektronik, seperti televisi, radio, dan Air Conditioner (AC) yang sedang tidak digunakan. Bijak menggunakan listrik akan menekan pemakaian dan menghemat tagihan listrik.

Tarif Listrik Januari 2016 Turun

Jakarta, 29 Desember 2015 – Mulai Januari 2016 tarif listrik kembali mengalami penyesuaian. Hal ini berlaku untuk 12 golongan tarif yang sudah tidak disubsidi pemerintah. Dibandingkan bulan lalu, 10 dari 12 golongan tarif tersebut mengalami penurunan hingga Rp 100,00. Hal ini disebabkan oleh penguatan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat dan penurunan harga minyak mentah.
Tarif Rumah Tangga daya 1.300 Volt Ampere (VA) ke atas turun dari Rp 1.509,38 per kilo Watt hour (kWh) pada bulan Desember 2015, menjadi Rp 1.409,16 pada Januari 2016. Tarif bisnis daya 6.000 VA ke atas dan kantor pemerintah daya 6.600 VA ke atas juga turun hingga Rp 100,00. Selain itu, tarif industri juga mengalami penurunan tipis dari bulan lalu.
Sesuai Peraturan Menteri (Permen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 31/2014 sebagaimana telah diubah dengan Permen ESDM No 09/2015, tariff adjustment diberlakukan setiap bulan, menyesuaikan perubahan nilai tukar mata uang Dollar Amerika terhadap mata uang Rupiah, harga minyak mentah dan inflasi bulanan. Dengan mekanisme tariff adjustment, tarif listrik setiap bulan dimungkinkan untuk turun, tetap atau naik berdasarkan ketiga indikator tersebut.
Berikut kedua belas golongan tarif yang menerapkan mekanisme tariff adjustment :
  1. Rumah Tangga R-1/Tegangan rendah (TR) daya 1.300 VA
  2. Rumah Tangga R-1/TR daya 2.200 VA
  3. Rumah Tangga R-2/TR daya 3.500 VA s.d 5.500 VA
  4. Rumah Tangga R-3/TR daya 6.600 VA ke atas
  5. Bisnis B-2/TR daya 6.600VA s.d 200 kVA
  6. Bisnis B-3/Tegangan Menengah (TM) daya diatas 200 kVA
  7. Industri I-3/TM daya diatas 200 kVA
  8. Industri I-4/Tegangan Tinggi (TT) daya 30.000 kVA ke atas
  9. Kantor Pemerintah P-1/TR daya 6.600 VA s.d 200 kVA
  10. Kantor Pemerintah P-2/TM daya diatas 200 kVA
  11. Penerangan Jalan Umum P-3/TR dan
  12. Layanan khusus TR/TM/TT.
Informasi lebih lengkap dapat ditanyakan ke Contact Center PLN 123, atau melalui website www.pln.co.id.

INFO PLN

Presiden Jokowi : Kapal Pembangkit Listrik Tepat Untuk Negara Kepulauan

Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa setiap kali dirinya berkunjung ke daerah, baik provinsi, kabupaten dan kota. “Selalu keluhannya adalah kurang listrik, krisis listrik, mati lampu,” ujar Presiden ketika meluncurkan pengoperasian Kapal Pembangkit Listrik Marine Vessel Power Plant (MVPP) PT PLN (Persero) di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa 8 Desember 2015.
Marine Vessel Power PlantOleh sebab itu, kata Presiden, selain program 35 ribu MW, diperlukan program cepat untuk mengatasi krisis listrik yang terjadi di banyak daerah. “Kita telah pesan lima pembangkit listrik di atas kapal seperti ini. Sekarang baru selesai satu, nanti enam bulan akan tambah empat lagi,” ujar Presiden.
Kapal-kapal pembangkit listrik itu semuanya akan diluncurkan ke beberapa daerah. Di wilayah timur misalnya, akan ditujukan ke Sulawesi Selatan, Maluku dan Nusa Tenggara Timur, sedangkan di wilayah barat akan ditempatkan di Sumatera Utara. “Karena negara kita adalah negara kepulauan, kita punya 17 ribu pulau. Saya kira pembangkit listrik di atas kapal seperti ini yang bergerak dari satu pulau ke pulau lain, kemungkinan ini paling tepat untuk Indonesia,” ujar Presiden.
Presiden mengatakan bahwa Kapal Pembangkit Listrik yang baru diluncurkan akan diberangkatkan menuju Sulawesi Utara dan Gorontalo. “Karena keluhannya pertama saya jadi Presiden adalah soal listrik di Gorontalo,” ucap Presiden.
Ketika meninjau kapal ini, Presiden didampingi antara lain oleh Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri BUMN Rini Sumarno, Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Dirut PLN Sofyan Basir. Presiden sempat berkeliling ke bagian operator dari kapal dan melihat pembangkit listrik di bagian atas kapal tersebut.
Diproduksi Di Dalam Negeri
Presiden mengatakan bahwa dirinya mengatakan kepada pemilik Marine Vessel Power Plant agar lima kapal pembangkit listrik lainnya dibangun di Indonesia, karena ke depan kebutuhan akan kapal seperti ini sangat banyak. “Disampaikan oleh pemilik, mereka akan mengerjakannya di Indonesia, mungkin nanti joint dengan BUMN atau perusahaan dari Indonesia,” ucap Presiden.
Marine Vessel Power Plant buatan tahun 2014 disewa oleh PLN selama jangka waktu 5 tahun dalam rangka memenuhi kebutuhan pembangkit listrik yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kapal ini bisa dioperasikan dengan dua bahan bakar yaitu fuel jenis heavy fuel oil dan gas.Kapal buatan Turki ini memiliki titik interkoneksi di sisi tegangan tinggi, 70 kV/150 kV).


Minggu, 27 Desember 2015

Para Direksi PLN Terkini

Direksi

Sofyan Basir_02Sofyan Basir – Direktur Utama. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama BRI sejak tanggal 17 Mei 2005 dan terpilih kembali untuk periode jabatan kedua pada tanggal 20 Mei 2010. Sebelum bergabung dengan BRI, menjabat sebagai Direktur Utama Bank Bukopin. Karir perbankan dimulai pada tahun 1981 di Bank Duta, pada tahun 1986 bergabung dengan Bank Bukopin dan telah menduduki beberapa jabatan manajerial di Bank Bukopin termasuk Direktur Komersial, Group Head Line of Business, dan Pemimpin Cabang di beberapa kota besar Indonesia. Meraih gelar Diploma dari STAK Trisakti, Jakarta (1980), gelar Sarjana Ekonomi dari STIE Ganesha, Jakarta (2010), dan gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Trisakti, Jakarta (2012). Telah mengikuti berbagai pendidikan serta pelatihan di bidang perbankan baik di dalam maupun luar negeri, diantaranya Seminar Risk Management Certification Refreshment Program (Frankfurt); Eksekutif Manajemen Risiko, ABN Amro (Denpasar); Islamic Finance Forum (Swiss); Seminar Business Continuity Planning, Ernst & Young; SESPIBANK (Jakarta); Strategy Development Session, IBM; dan Structuring Loans & Short Term, The Institute Banking & Finance
Nicke
Nicke Widyawati – Direktur Perencanaan Korporat. Lahir di Tasikmalaya pada 25 Desember 1967. Pada tahun 1991, beliau menyelesaikan pendidikan di Fakultas Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung, dan meraih gelar Master di Hukum Bisnis di Padjadjaran Bandung, tahun 2009. Beliau meniti karir di PT.Rekayasa Industri dan pernah menjabat sebagai Vice President Corporate Strategy Unit (CSU) (2007-2010) serta sebagai Direktur Bisnis (2010-2014). Beliau diangkat sebagai Direktur Utama PT.Mega Eltra sejak 22 April 2014.
Iwan
Supangkat Iwan Santoso – Direktur Pengadaan. Beliau lahir di Lampung, 19 Desember 1958. Beliau sebelumnya menjabat Direktur Utama PT Indonesia Power dan pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Pembangkitan Jawa Bali di Direktorat Operasi Jawa Bali Sumatera PLN, serta Direktur Pengembangan dan Niaga PT Indonesia Power.
SarwonoSarwono Sudarto – Direktur Keuangan. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur BRI sejak 30 Mei 2006. Memulai karir di BRI sejak tahun 1976 dan telah menduduki berbagai jabatan manajerial diantaranya Kepala Divisi Treasury, Kepala Divisi Renstra, Kepala Divisi Audit Intern, Kepala Divisi Bisnis Ritel, Wakil Kepala Divisi Akuntansi Manajemen dan Keuangan, Pemimpin Cabang Palembang Sriwijaya, Guest Officer Sanwa International Finance Ltd. Hongkong, Treasury Manager dan Chief Dealer BRI Finance Ltd. Hongkong. Meraih gelar Sarjana di bidang Administrasi Niaga dari Universitas Diponegoro, Semarang (1975), gelar MBA dari Tulane University, Amerika Serikat (1987), dan gelar Doktor dari Jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (2011). Telah mengikuti berbagai pendidikan serta pelatihan antara lain seperti Pasar Modal (Tokyo); Sertifikasi Manajemen Risiko–BSMR (Singapura); sebagai Asesor Sertifikasi Kompetensi Manajemen Risiko dari BNSP; Risk Management Certification Refreshment Program – Banking Industry Readiness on Asean Community’s Economy; LEMHANNAS RI, SESPIBANK (Jakarta); Credit Manager; dan Organization Management. Mewakili BRI antara lain sebagai pembicara tentang Microfinance di Thailand dan APEC Meeting di Chile (2004) serta dalam berbagai roadshow maupun conference di London, Hong Kong serta Singapura.
Muhamad Ali_Web
Muhamad Ali – Direktur Human Capital Management. Pria kelahiran Purworejo pada 1961 ini menamatkan studi Sarjana Jurusan Hukum Perdata di Universitas Gadjah Mada (UGM). Sebelum terpilih sebagai salah satu Direksi PLN beberapa waktu lalu, Muhamad Ali bertugas sebagai Koordinator Bisnis Ritel BRI. Beliau juga pernah menjabat sebagai Pemimpin Wilayah BRI Yogyakarta pada 2014 dan Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan Kantor Pusat pada 2010. Ia mulai berkarir di BRI sejak 1998.
Amir
Amir Rosidin – Direktur Bisnis Regional Sumatera. Beliau lahir di Malang, 7 Juli 1959. Mulai berkarir di PLN sejak 1985, lalu diangkat sebagai General Manager PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur 2008. Pada awal 2010, menjabat sebagai General Manager PLN Wilayah Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu, dan dipercaya sebagai Kepala Divisi Manajemen Risiko pada Direktorat Bisnis & Manajemen Risiko PLN Kantor Pusat (2010-2013). Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB).
Murtaqi
Murtaqi Syamsuddin – Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat & Lampung. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Bisnis & Manajemen Risiko sejak Desember 2009. Sebelumnya, beliau adalah Direktur Jawa  Madura dan Bali sejak Maret 2008; General Manager PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (2003-2008); Ahli Pemasaran dan Pengembangan Unit Bisnis (2001-2003); Sekretaris Perusahaan (2000-2001); Kepala Divisi Sistem Informasi Kepegawaian (1998-2000) dan Deputi Manajer Perencanaan pada PLN Wilayah Sumatera Utara (1996-1998). Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Elektrik dari Universitas Indonesia pada tahun 1981 dan Gelar MBA Bidang Keuangan Perusahaan dari Universitas Oregon pada tahun 2003.
Nasri
Nasri Sebayang – Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah. Beliau sebelumnya menjabat Direktur Konstruksi dan Energi Baru Terbarukan PLN. Nasri Sebayang juga pernah ditugaskan sebagai Direktur Perencanaan dan Teknologi PLN sejak Desember 2009. Pernah menjabat sebagai Kepala Satuan Energi Primer pada April 2008 dan sebagai Deputi Direktur Independent Power Producers (2006-2008), Kepala Satuan Manajemen Risiko (2006), General Manager PLN Pembangkitan Muara Tawar (2005-2006), Manajer SDM PLN Pembangkitan Muara Tawar (2003-2005), Kepala Divisi Operasi PLN Proyek Pembangkitan dan Jaringan (Pikitring) Sumatera Utara (2000-2003), dan juga pernah mengepalai beberapa proyek pengembangan hydro dari 1993 hingga 2000.
Amin
Amin Subekti – Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur & Bali. Sebelumnya bekerja sebagai Senior Vice President (SVP) di PT Indika Energy Tbk sejak 2011 dan PT Cirebon Electric Power dan PT Cirebon Power Services. Kemudian pernah berkiprah di Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR). Pada 2013, beliau juga menjabat sebagai ABAC Executive Director (APEC Business Advisory Council)
Djoko Raharjo_web
Djoko Rahardjo Abumanan – Direktur Bisnis Regional Kalimantan. Setelah sebelumnya menjabat sebagai General Manager di PLN Riau dan Kepri, PLN Distribusi Jawa Tengah dan DIY, Beliau diamanahkan menjadi Kepala Divisi Energi Baru dan Terbarukan sampai terakhir menjabat sebagai General Manager PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten. Ayah dari 3 anak ini menyelesaikan S1 Elektronika di Institut Teknologi Bandung, dan meraih gelar master S2 Bidang Manajemen Bisnis di JIMS. Pria yang lahir di Surabaya, 1960 ini memulai karir di PLN sejak 1985.
Machnizon Masri_web
Machnizon – Direktur Bisnis Regional Sulawesi & Nusa Tenggara. Sebelum menjabat sebagai Kepala Divisi Operasi Regional Jawa Bagian Tengah beberapa bulan lalu, Beliau diamanahkan menjadi General Manager PLN Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimanta Utara selama kurang lebih 2 tahun, yaitu sejak September 2013 – September 2015. Beliau menyelesaikan Sarjana Teknik Elektro di Institute Teknologi Bandung, dan meraih gelar master dari Universiti Tenaga Nasional, Malaysia. Pria yang lahir di Batu Sangkar, Sumatera Barat, 1968 ini memulai karir di PLN sejak 1993, dan pernah bertugas di PLN Disjaya, PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara, serta PLN Wilayah Sulselrabar.
Haryanto WS_web
Haryanto W.S. – Direktur Bisnis Regional Maluku & Papua. Pria kelahiran Boyolali 1959 ini menghabiskan masa kecilnya di kota Boyolali hingga bangku Sekolah Menengah Pertama. Beliau menamatkan studi kelistrikan di Institute Teknologi Bandung (1978-1983) dan meneruskan gelar master di IPWIJA, Jakarta pada 2001-2003. Ayah dari 3 putri ini mengawali karir di PLN Distribusi Jawa Barat pada Desember 1983. Sejumlah posisi strategis pernah ia duduki, termasuk di PLN Distribusi Bali, PLN Wilayah Kalimantan Barat, PLN Wilayah Sulserabar. Ia juga pernah duduk sebagai Kepala Divisi Distribusi Jawa Bali pada 2010. Sebelum pensiun sebagai Pegawai PLN tahun lalu, Haryanto WS diamanahkan sebagai General Manager Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang. Sejumlah penghargaan pernah ia raih, antara lain Marketer of Ther Year Jawa Timur oleh Mark Plus, dan penghargaan Satya Lencana Wira Karya dari Presiden RI (2012) atas prestasinya membangun Pelayanan Berintegritas di PLN Distribusi Jawa Timur.

Info PLN : Alamat Rayon PLN Daerah Bekasi

PETUNJUK ALAMAT PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT & BANTEN
BEKASI
Cabang Alamat Telp. Fax.
APJ Bekasi Jl. Cut Meutia No. 44 Bekasi 021 8812222 021 8816130
UPJ Bekasi Kota Jl. Cut Meutia No. 44 Bekasi 021 8812222 021 8805353
UPJ Cikarang Jl. Sukaresmi Raya No. 1 Lippo Cikarang - Kab. Bekasi 021-8973983
021-89906143
021- 8974451
UPJ Tambun Jl. Sultan Hasanudin Blok A1, 21 22 Plaza Metropolitan Tambun 021-88362109/110 021-88363779
UPJ Medan Satria Jl. Sultan Agung No. 353 Pondok Ungu - Kodya Bekasi 021 88861440 021 8846123
UPJ Bantar Gebang Jl. Jati Mulya Raya Komp. Ruko Graha Mutiara
Kodya Bekasi
021-82424347 021-8270111
UPJ Lemah Abang Jl. Cikarang Baru Raya No 158-160 Cikarang 021-89108282 021-89108383
UPJ Babelan Jl. Raya Babelan Ds Kebalen RT 01/01 No. 2 Kec Babelan Bekasi 021-89133541
021-89133671
 
UPJ Mustika Jaya Jl. Raya Legenda - Ciketing, Mustika Jaya Bekasi 021-82606227
021-82604311
021-82600909
UPJ Cibitung Jl. Raya Imam Bonjol Km 45.7 021-88323430 021-8835540
UPJ Prima Bekasi Jl. Jend A. Yani No 14 Bekasi 021-8841670
021-8890977
021 8843292

Info PLN


Pemerintah Serahkan Data Rumah Tangga Miskin dan Rentan Miskin Dengan Listrik 900 VA ke PLN

(Jakarta, 20 Desember 2015) – Pemerintah yang diwakili oleh Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral menyerahkan salinan elektronis data rumah tangga miskin dan rentan miskin yang menggunakan listrik 900 Volt Ampere (VA) ke PLN, Selasa (15/12). Serah terima dilakukan oleh Kepala Sub Direktorat Harga dan Subsidi Listrik Jisman P. Hutajulu kepada Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun, dan Kepala Divisi Sistem dan Teknologi Informasi PLN Agus Sutiawan.
Data elektronis yang diberikan dalam bentuk satu keping Compact Disc (CD) ini berasal dari Pemutakhiran Basis Data Terpadu 2015 oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Berdasarkan data tersebut, ada 4.016.948 rumah tangga miskin dan rentan miskin yang layak menerima subsidi listrik dengan daya 900 VA. Hingga November 2015, jumlah pelanggan PLN dengan tarif R1-900 VA sebesar 22.639.000 rumah tangga, sementara pelanggan dengan tarif R1-450 VA sebesar 22.997.595 rumah tangga.
Untuk memastikan tarif listrik bersubsidi dirasakan oleh masyarakat kurang mampu, PLN akan melakukan pemadanan data pelanggan dengan data TNP2K. Pemadanan data penerima subsidi listrik golongan tarif R-1 900 VA ini dimulai pada Januari 2016 dengan survey lapangan, yaitu mendatangi satu-per-satu rumah tangga sesuai data TNP2K.
Agar pemadanan data berjalan dengan baik, PLN akan melakukan sinergi dengan berbagai pihak terkait.  Langkah sinergis ini bertujuan untuk memastikan data TNP2K terdistribusi dengan tepat ke masing-masing Unit PLN hingga ke unit terkecil, yaitu Rayon/Ranting dan memastikan kesiapan SDM yang bertanggungjawab dalam survey pendataan. Selain itu, PLN juga akan memastikan masyarakat tahu sarana untuk menyampaikan keluhan atau keberatan, serta memastikan bahwa aparat pemerintah setempat mengetahui adanya kegiatan pendataan subsidi listrik tepat sasaran.
Seperti diketahui sebelumnya, pemerintah menetapkan bahwa subsidi listrik bagi pelanggan rumah tangga  hanya diperuntukan bagi rumah tangga miskin dan rentan miskin yang terdapat pada data TNP2K. Oleh karena itu, layanan penyambungan baru dan perubahan daya (PB/PD) untuk konsumen rumah tangga daya 450 VA dan 900 VA hanya dapat diproses apabila menyertakan fotokopi salah satu dari dokumen yang diterbitkan oleh pemerintah, yakni  Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Perlindungan Sosial (KPS), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Apabila pelanggan termasuk dalam kategori miskin dan rentan miskin, namun tidak terdaftar dalam data TNP2K, maka dapat melapor ke Kantor Kelurahan setempat untuk dimintakan konfirmasinya kepada TNP2K.
Kontak :
Bambang Dwiyanto
Plt. Kepala Satuan Komunikasi Korporat
Tlp. 021 7261122 / 081 1229 4211